Anis Matta : Ini Serial Kemenangan di Tengah Badai

Sabtu, 21 Desember 2013

anisIMG_0832_Fotor

Pemira yang dilaksanakan di internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memunculkan nama-nama Calon Presiden (Capres) yang diusung PKS, seperti Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Heryawan (Aher) bukan iseng belaka. Hal ini tegaskan Presiden PKS Anis Matta di hadapan 5.000 kader dan Caleg PKS se-Jatim di Gedung JEX Internasional, Surabaya, Sabtu (21/12/2013).

“Saya pernah ditanya wartawan, Capres ini main-main apa serius? Saya katakan serius,” tegas anggota DPR RI ini.

Menurut dia, keberhasilan itu berawal dari tekad. Selagi nama Presiden 2014 masih ditangan Sang Kuasa, tidak ada salahnya pihaknya mengajukan nama-nama itu ke Yang Maha Kuasa.

“Kita percaya takdir. Pada Tahun 2008 lalu, kita mengajak Ahmad Heryawan (Gubernur Jabar saat ini) keliling. Lalu kita pasangkan dengan Dede Yusuf. Saat itu pasangan ini dinilai tanpa harapan karena hasil survei tidak mengunggulkan. Tetapi ternyata yang kita ajukan ke atas (Tuhan) di setujui dan menang,” katanya disambut teriakan Allahuakbar dari ribuan kader.

Di Pilpres 2014 nanti, dia memakai analogi dari lagu Rhoma Irama. “Di lagu Rhoma itu kalau tidak punya uang, ya nongkrong di pinggir jalan. Lha, Tahun 2014 nanti ada hajatan besar Pilpres. Ya, kita tunggu dipinggir jalan, siapa tahu yang ada di dalam hajatan besar itu tertarik melihat ke jalan. Dari satu orang, diikuti orang lain sehingga menjadi banyak dan akhirnya ikut kita,” katanya berseloroh.

Disinggung tentang namanya yang juga masuk dalam daftar Capres, Anis mengatakan, dirinya di antara dua opsi, yakni percaya diri dan tahu diri. “Tapi saya apresiasi DPW PKS Jatim yang mengajukan saya sebagai kandidat,” katanya.

Anis lebih tertarik untuk membangun sistem dahulu dan mengajukan kandidat Capres lain, seperti Aher maupun mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid yang dianggap lebih berpeluang karena berasal dari suku terbesar, yakni Sunda dan Jawa.

“Yang penting maju semua. Ini sangat memungkinkan karena ciri pemilih kita adalah pemilih last minute sehingga perolehan suara tidak bisa dijangkau survei,” ungkapnya.

Anis menambahkan, adanya musibah yang menimpa PKS tidak akan bisa membuat partainya menjadi kerdil sebab pasca musibah itu malah PKS mampu memenangkan 30 wakilnya di Pilkada seluruh Indonesia.

“Ini serial kemenangan-kemenangan di tengah badai. Semoga bisa disempurnakan di Pileg April 2014 dan Pilpres Juli 2014,” katanya.

Disinggung tentang Pileg 2014, Anis mengatakan PKS mematok target yang lebih tinggi dibandingkan Pileg 2009 lalu. “Target 2014 tentu naik tetapi saat ini saya tidak akan memberi angka dahulu,” tukasnya.

Untuk meraih target itu, salah satu yang akan dilakukan adalah memperluas basis representasi ke basis konstituen. Jika sebelumnya PKS hanya mewakili kelompok dan alirannya, kini jangkauannya di perluas ke seluruh Bangsa Indonesia. “Keputusan ini keputusan semua di lapangan. Jalan pertama kita harus menguasai wacana ke-Indonesiaan,” tukasnya.