Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin memuji kecepatan respons Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta. Hal itu disampaikan Din saat membuka Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah bertajuk “Visi Indonesia Masa Depan”, Jumat (3/1), di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta.
“Pak Anis Matta ini sahabat baik saya. Beliau yang paling cepat memberi jawaban,” kata Din, saat menceritakan respons para tokoh ketika diundang menjadi pembicara malam itu.
Sambil bercanda, Din juga menyebut Anis sebagai pembicara yang berbeda. “Pembicara yang satu-satunya tidak lagi capres (calon presiden –red), tapi sudah menjadi presiden, itu Pak Anis Matta,” kata Din. Pernyataan Din itu langsung disambut tepuk tangan ratusan hadirin yang memenuhi kantor PP Muhammadiyah.
Din lalu menjelaskan sejarah hubungan Anis Matta dan Muhammadiyah. “Anis Matta sebenarnya anak didik Muhammadiyah, karena lulusan Pesantren Muhammadiyah,” kata Din, yang dibenarkan melalui anggukan dan senyuman oleh Anis Matta.
Pada 1980 sampai 1986 Anis Matta memang tercatat sebagai santri di pesantren kader “Darul Arqom” yang didirikan oleh Muhammadiyah. Pesantren ini merupakan realisasi dari hasil muktamar Muhammadiyah pada 1971 di Makassar.
Pengajian bulanan PP Muhammadiyah kali ini bertujuan mengetahui visi partai-partai politik tentang Indonesia masa depan. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua MPR Sidharto Danusubroto, Anggota DPD AM Fatwa, Jenderal TNI Wiranto, Wakil Ketua MPR Hadjriyanto Thohari, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, dan beberapa tokoh nasional lainnya. (DLS/MFS)
