Semarang – Seorang pemimpin harus mampu mewakili apa yang dipimpinnya. Itulah ide yang disampaikan oleh Anis Matta pada Dialog Kebangsaan “Mencari pemimpin Indonesia, dari Kampus untuk Negeri”, Senin (13/1), di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Jawa Tengah.
“Kalau kita ingin membawa indonesia lebih maju pada masa depan, kita harus mencari pemimpin yang dapat mewakili kita,” kata presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Sebelumnya, Anis menyebutkan bahwa saat ini bangsa Indonesia telah memasuki era gelombang ketiga. “Generasi gelombang ketiga ini memiliki lima ciri, (yaitu) mereka adalah orang-orang muda, berpendidikan bagus, berpenghasilan bagus, terkoneksi dengan baik, dan native democracy (warga negara asli demokrasi –red),” ungkapnya.
Maka pemimpin indonesia ke depan, menurut Anis, haruslah sosok yang dapat mewakili generasi tersebut. “Kita harus mencari pemimpin yang bisa mewakili pikiran, budaya, dan kepribadian dari generasi gelombang ketiga ini,” jelasnya.
Anis juga menyampaikan optimismenya terkait nasib bangsa Indonesia di masa depan. “Bangsa ini memiliki semua alasan untuk optimis. Jadi tidak ada alasan bagi calon pemimpin bangsa ini untuk menjual kecemasan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Usai Anis berpidato, beberapa peserta menyampaikan apresiasinya. Rio (19), mahasiswa UNNES, berpendapat, “Apa yang disampaikan Pak Anis itu bagus. Kita memang harus optimis.” Sedangkan Dewi (18), mahasiswi UNNES jurusan sastra, langsung menitipkan aspirasinya, “Saya setuju dengan Pak Anis. Semoga nanti Pak Anis bisa memperjuangkan nasib guru honorer menjadi lebih baik.”
Acara dialog kebangsaan ini digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNNES dan Poltracking. Acara yang berlangsung sekitar empat jam ini dihadiri lebih dari 2000 peserta. Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pagelaran seni, seperti teater, tarian, demo melukis, dan pembacaan puisi. (DLS/MFS)