Mengajar Merupakan Pekerjaan Para Nabi

Senin, 03 Februari 2014

IMG_0011_FotorJakarta – Menjadi guru merupakan profesi mulia. Dan mengajar merupakan pekerjaan para nabi. Demikian ungkap Anis Matta di hadapan ratusan tenaga pendidik dari seluruh indonesia yang menghadiri acara Milad ke-10 Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), Minggu (2/1), di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.

“Rasul pernah berkata bahwa saya (nabi –red) hanyalah seorang pengajar yang mengajarkan kebaikan kepada manusia. Itulah alasan saya mencintai pengetahuan. Dan adakah pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan nabi-nabi?” Anis melempar pertanyaan retoris.

Guru, kata Anis, harus bangga dengan profesinya. Ini pekerjaan yang menumbuhkan generasi. Selain itu, seseorang yang berprofesi sebagai guru berarti telah menabung untuk kehidupan akhiratnya.

“Karena pesan Nabi, salah satu amal yang tidak terputus hingga hari kiamat nanti adalah memberikan ilmu yang bermanfaat. Jadi selain mendapat pemasukan secara materi, profesi ini juga mendatangkan kebaikan yang terus mengalir hingga hari akhir,” kata Anis.

Dunia pendidikan sangat berpengaruh dalam aktivitas Anis. Hal ini terlihat dari sumber falsafah politik yang dianut oleh salah satu kandidat calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

“Saya pernah mengatakan bahwa pekerjaan menjadi politisi itu adalah pekerjaan menjadi seorang pemikir. Dan menjadi pemimpin negara itu adalah menjadi seorang guru. Itu falsafah saya tentang politik,” ungkap Anis.

Dengan demikian, ada kesadaran bahwa politik hanya alat untuk melakukan perubahan, bukan tujuan utama. Yang membedakan politik dengan kegiatan lainnya adalah skalanya. Dengan terjun ke dunia politik di level negara, jelas Anis, berarti PKS sedang menggunakan alat perubahan yang skalanya lebih massif dari alat perubahan lainnya.

Acara milad JSIT kali ini mengambil tema “Dedikasi JSIT Indonesia dalam Mencetak Pemimpin Masa Depan Melalui Pendidikan Berkarakter dan Bermutu”. Usai acara, Ketua JSIT Sukro Muhab menyampaikan apresiasinya terhadap pemikiran Anis. Sukro melihat ada kesamaan cita-cita antara PKS dan JSIT, yaitu menciptakan peradaban modern yang berangkat dari dunia pendidikan. (DLS/MFS)