Bengkulu — Anis Matta mengunjungi rumah kediaman Bung Karno di Bengkulu pada Selasa (1/4). Rumah tersebut dulunya digunakan Pemimpin Besar Revolusi itu ketika diasingkan pada kurun waktu 1938-1942 di Bengkulu.
Anis mengatakan bahwa ia memang senang mengunjungi situs-situs bersejarah, seperti yang ia lakukan saat mengunjungi Ende, Nusa Tenggara Timur.
“Setiap ke daerah, saya memang selalu mengunjungi situs bersejarah. Saat di Ende juga saya mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno,” katanya.
Bung Karno, kenang Anis, memiliki pengaruh yang cukup besar dalam hidupnya. Meski tak bertemu secara fisik, presiden pertama Indonesia itu tetap menginspirasi lewat pemikiran dan kisah hidupnya.
“Salah satu buku yang saya baca di awal-awal dulu adalah Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat,” ungkap presiden PKS itu, menyebut karya Cindy Adams.
Pada kunjungan itu, Anis terlihat fokus pada berbagai barang peninggalan Bung Karno. Mulai dari buku-buku, tempat tidur, sepeda, sampai perlengkapan yang digunakan Bung Karno untuk pertunjukan tonil. Di salah satu sudut ruangan, Anis memandangi foto surat Bung Karno kepada Fatmawati yang bertuliskan, “Fat, dewiku manis, kartu pos ini kutulis tengah-tengah malam….” (DLS/MFS)
