Bandung—Indonesia adalah negara kaya, sumber daya alam dan manusianya melimpah. Oleh karena itu, Indonesia pasti bisa berdiri di atas kaki sendiri, tidak terus ‘meminta-minta’ pada pihak asing. Wacana ini disampaikan calon presiden Prabowo Subianto dalam Deklarasi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Jabar, di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, sore tadi (28/5).
“Di negara yang kaya ini tidak boleh ada rakyat yang miskin dan tertinggal. Setiap warga Indonesia berhak untuk hidup layak. Kalau masih ada orang miskin, artinya Indonesia belum merdeka sepenuhnya,” ujar Prabowo.
Prabowo mengakui, ada stigma negatif yang dilekatkan sebagian pihak kepada bangsa Indonesia, yaitu mudahnya bangsa ini ‘dibeli’. Menurutnya, hal ini harus disadari dan diwaspadai, karena adanya pihak-pihak tertentu yang ingin mengeruk kekayaan negeri ini dan melemahkan bangsa ini.
“Kita tidak anti asing, tapi kita ingin jadi mitra, bukan kacung mereka. Kita tidak rela anak-anak kita jadi tukang sapu mereka, atau ibu-ibu kita jadi TKW di negeri-negeri yang jauh,” tutur Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini.
Oleh karena itu, Indonesia perlu membenahi semua permasalahan yang ada. Namun, menurut Prabowo, permasalahan ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Oleh sebab itu, ia ingin membentuk koalisi yang berpedoman pada sistem kolektif-kolegial, di mana semua pihak yang terlibat bisa bekerja sama menyelenggarakan pemerintahan yang pro rakyat.
“Di depan Monumen Perjuangan, di depan arwah para pahlawan, kita berjanji akan memimpin Indonesia dengan sejujur-jujurnya dan searif-arifnya,” tegas Prabowo.
Visi-misi Prabowo yang pro rakyat ini juga merupakan salah satu alasan Anis Matta melabuhkan dukungannya kepada Prabowo-Hatta. Beberapa waktu lalu, Anis pernah mengungkapkan bahwa dirinya yakin pasangan Prabowo-hatta bisa membawa amanah untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
“Insya Allah, malam hari Indonesia akan disinari rembulan dan bintang-bintang,” ungkap Anis. (dnh)