Kehadiran Anis Matta di Kuala Lumpur menyimpan kesan tersendiri bagi Zharif Badrul, seorang pemuda Malaysia yang hadir dalam Roundtable discussion dimana Anis Matta diundang sebagai salah satu narasumber.
“Saya sangat mengagumi pandangan Pak Anis. komprehensif, mudah dipahami tapi disaat yang sama juga sangat kritis dan menginspirasi,” katanya pada penulis.
Selain Anis Matta, diskusi ini juga menghadirkan Dr. Driss Bounou dari Partai Keadilan dan Pembangunan Maroko, Dr. Azzam Tamimi dari TV Al Hiwar London dan Dr. Dzulkifly Ahmad, Direktur Eksekutif Pusat Penelitian PAS (Partai Islam Malaysia). Ketiga narasumber lain yang dihadirkan memang semuanya punya gelar Doktor. Namun, pada notulensi acara yang dikirimkan Zharif kepada penulis tertulis ‘DR. Anis Matta’ sebagai salah seorang narasumber. Saat diberitahukan bahwa sebenarnya Anis Matta ‘hanya’ seorang lulusan strata 1, pemuda ini semakin terpukau.
“Pak Anis punya aura seorang Doktor Filsafat dan saya yakin beliau juga memiliki kapasitas itu,” katanya lagi.
Sangat mudah untuk terpesona pada sosok Anis Matta. Zharif Badrul bukanlah orang pertama yang mengaku demikian. Entah berapa banyak yang pernah menyampaikan kesan yang senada pada penulis seusai bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera tersebut. Bukan tanpa alasan, gaya bicaranya yang elegan, penguasaan yang mendalam terhadap topik bahasan, tapi tetap dengan pembawaan beliau yang humble.
“Saya harap bisa bertemu lagi dan berdiskusi lebih lanjut dengan beliau” kata Zharif menutup percakapan. (NA)