BANDUNG – Dan jika untung malang menghamparkan / Aku dalam kuburan dangkal / Ingatlah sebisamu segala yang baik / Dan cintaku yang kekal. Begitulah penggalan sajak “Huesca” karya John Conford yang diterjemahkan Chairil Anwar pada 1948. Dan sebagai pembaca Chairil, itulah yang Anis Matta lakukan ketika menghadiri Konser Spesial bertajuk “Berjuang Hingga Akhir”, Sabtu (22/4/2017), di GOR Bikasoga, Bandung. Dia mengenang kebaikan Taufik Ridlo, saudara seperjuangan yang telah pergi untuk selamanya.
“Kita hadir di sini bukan hanya melaksanakan sunah yang menganjurkan untuk menyebut kebaikan orang-orang yang sudah meninggal, tapi juga untuk mengenang satu orang yang punya jasa besar dalam sejarah pergerakan kita,” buka Anis.
Menurut presiden PKS pada kurun 2013-2015 itu, ada tiga kata yang menggambarkan sosok Taufik Ridlo. Ketiganya adalah keikhlasan, cinta, dan kontribusi.
“Jika antum ingin membuat satu lukisan tentang kehidupan Ustadz Taufik Ridlo, yang berlangsung setengah abad lebih sedikit, kira-kira inilah makna yang paling pas untuk melukiskan beliau. Setiap kali kita bergaul lama dengan beliau, yang paling pertama kita rasakan adalah keikhlasan beliau,” ungkapnya.
Lalu Anis melanjutkan, “Yang kedua adalah cinta. Dia mencintai apa yang dia lakukan dan dia melakukan apa yang dia cintai. Dia tidak pernah punya perasaan buruk kepada orang lain, tidak pernah punya motif buruk kepada orang lain, dan karena itulah kita merasakan makna persaudaraan dengan beliau.”
Buah dari keikhlasan, menurut Anis, terlihat dari kontribusi Taufik Ridlo selama hidupnya. Anis lalu menerangkan beberapa kontribusi sahabatnya itu di beberapa bidang. Di bidang akademik, Taufik mendirikan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI. Di bidang seni, Taufik turut mendirikan grup nasyid Shoutul Harokah. Dan di bidang kepemimpinan, atas izin Allah, Taufik memimpin PKS meraih kursi gubernur di Jawa Barat.
“Dan yang ketiga adalah kontribusi. beliau tidak pernah punya pretensi untuk menjadi di atas atau di bawah. Itu tidak penting bagi beliau, (karena) yang penting adalah apa share-nya dalam satu kebajikan. Kontribusi itu menunjukkan keikhlasan orang. Kontribusi adalah penampakan luar dari keikhlasan seseorang. Tapi, keikhlasan adalah rahasia mengapa kontribusi orang itu bertahan,” tegasnya. (DLS)